Ladri
di Biciclette atau dikenal dengan Bicycle
Thieves merupakan film klasik Italia yang diproduksi pada tahun 1948 oleh Vittorio de Sica. Film ini sebenarnya menceritakan tentang sebuah
pencurian sepeda, sebenarnya tema dari film ini sangatlah ringan dan mudah
dicerna oleh masyarakat secara mudah pada saat itu. Salah satu ciri aliran
neo-realisme sendiri adalah bagaimana film tersebut menceritakan sesuatu yang
dekat dengan kita. Aliran ini mulai berkembang pasca terjadinya perang dunia.
Sineas-sineas yang muncul pada saat itu
berusaha untuk sedekat mungkin dengan realita yang ada, dimana mereka mengambil
gambar di tempat-tempat umum sehingga gambar yang ada tampak realistis dan
tidak dibuat-buat serta mengurangi biaya produksi, menggunakan pemain yang
bukan merupakan aktor profesional tentunya dengan tujuan yang sama mengurangi
biaya produksi. Pemeran utama dalam film bicycle thieves ini sendiri adalah Lamberto
Maggiorani berperan sebagai Ricci, yang sebenarnya adalah seorang buruh
pabrik. Selain mengurangi biaya produksi sebenarnya pemeran Ricci yang
notabennya merupakan masyarakat sipil yang memang sedang merasakan suatu
keadaan yang sama dengan cerita ini dianggap mampu mewakilkan dengan
sungguh-sungguh bagaimana perasaan mereka mengenai masalah kehidupan yang
sebenarnya, dan karena masih amatir akting polos dari tokoh Ricci memberikan
suatu nilai khusus pada penonton yang ada.
Karakter dari film yang memegang teguh
konsep neo-realisme adalah bagaimana mereka menggambarkan keadaan kota yang
berantakan dikarenakan adanya proses industrialisasi, modernisasi, ataupun
pasca terjadinya perang dunia dimana semua orang merasakan suatu kesulitan untuk
membangun kehidupan mereka. Selain itu tema cerita biasanya adalah sebuah
tragedi yang memang mencerminkan keadaan masyarakat Itali pada masa itu.
Setting
merupakan aspek yang penting dalam sebuah film. Setting dalam film ini sendiri seperti yang sudah dipaparkan
sebelumnya adalah mengambil tempat-tempat outdoor
atau di luar studio sehingga mampu menghemat pengeluaran, selain itu penggunaan
tempat umum memang sangatlah membantu karena tidak diperlukan lagi pengeluaran
untuk para pemain figuran. Disatu sisi penggunaan tempat umum ini mampu
memberikan gambaran yang sesungguhnya mengenai keadaan dan keseharian
masyarakat Italia pada saat itu dengan lebih nyata. Hal menarik lain yang dapat
dilihat dari setting film ini sendiri
adalah dimana kejadian yang dilalui oleh para tokoh tidak pernah terjadi pada
malam hari, rata-rata adegan dilakukan pada siang hari. Waktu yang digunakan
dalam film ini juga tidak lama yaitu satu hari ketika sepeda Ricci hilang dan
satu hari ketika Ricci mencari sepedanya, dan keduanya terjadi pada saat hari
masih terang. Tampak sekali bahwa film dengan konsep neo-realisme berusaha
untuk memanfaatkan hal-hal yang ada di sekitar mereka.
Masalah moralitas yang dibahas dalam film
ini sendiri adalah dimana dalam kehidupan kita perlu melakukan berbagai pengorbanan
untuk mencapai sesuatu, bagaimana kita perlu mengorbankan satu hal untuk hal
lainnya. Dalam film ini juga diperlihatkan ketika kita sebagai seorang manusia
biasa pasti akan melakukan hal-hal yang terkadang berada diluar akal sehat kita
untuk mendapatkan sesuatu ketika ingin mendapatkan suatu hal yang kita raih
dengan penuh pengorbanan sehingga kita malah cenderung menjadi buta dan
melupakan hal lainnya. Hal ini digambarkan ketika Ricci menjadi tidak
mempedulikan keberadaan Bruno sang anak ketika ia sudah fokus mencari
sepedanya. Ricci bahkan tidak mengetahui ketika sang anak terjatuh ataupun
hampir tertabrak mobil karena ingin mengikutinya. Selain itu dalam film ini
diperlihatkan bagaimana ketika seorang manusia menghadapi suatu keputusasaan
dan akhirnya berpikir yang tidak-tidak dan melakukan hal-hal bodoh yang malah
merugikan dirinya sendiri.
Pada masanya film ini dianggap sebagai
film yang penting dan unik karena film ini memberikan cahaya baru dalam
perfilman Italia pada masa itu, selain itu film ini dianggap benar-benar
menggambarkan kehidupan masyarakat sipil pasca perang dunia dengan berbagai
intriknya selain itu film ini sebenarnya ada untuk menentang film-film lain
yang banyak menunjukkan kehidupan mewah kalangan-kalangan tertentu. Sehingga
film ini dapat menunjukkan bahwa sebenarnya di atas kehidupan kalangan borjuis
yang ada pada saat itu masih terdapat masyarakat yang kesulitan untuk
mendapatkan pekerjaan sekedar untuk memenuhi kebutuhan primernya. Film ini juga
menjadi pelopor tumbuhnya film-film beraliran neo-realisme di Italia dan juga
negara-negara lainnya.
No comments:
Post a Comment