Wednesday, November 13, 2013

Tidak Semudah Kelihatannya


Kata maaf, terdiri dari empat huruf, dua kosa kata, dan cukup satu kali hembusan nafas. Cuman sesimpel dan semudah itu. Tapi kita juga tahu, mengucapkan satu kata ini kadang butuh waktu, usaha, dan tenaga yang nggak main-main, ah dan satu lagi kesadaran.
Di balik kata maaf juga ada satu hal yang kadang membuat orang malu atau males atau bisa dibilang bebal juga, yaitu pride atau harga diri. Kalau ada masalah yang muncul mana ada pihak yang ingin disalahkan. Pasti tidak ada, sayapun juga tidak mau.
Tapi disinilah hal yang lebih penting lagi, kadang satu kata maaf cukup buat kita menjadi orang yang lebih baik lagi, bukan-bukan lemah atau bahkan menyerah. Kata maaf bukan berarti kalah, menurut saya orang yang berani minta maaf itulah pemenangnya, karena disitulah kita bisa menyadari kesalahan kita dan menyelesaikan “perang” yang kita jalani.
Kata maaf juga lebih pendek dan lebih gampang dikatakan juga kok ketimbang umpatan-umpatan sepert bajingan, sialan, brengsek, dan masih banyak kata lain yang sering kita lontarkan ketika dirundung amarah.  Umpatan-umpatan tersebut juga membutuhkan tenaga lebih, dengan tekanan yang lebih tinggi dibanding ketika kita mengucapkan kata maaf. Ya tapi tetap saya akui, kata maaf memang tidak semudah kedengarannya, munafik kalau sampai saya bilang begitu mudah meminta maaf, apalagi memaafkan seseorang.
Ini cuman sekedar intermezzo sih, untuk mengingatkan kita semua. Ya kali tuhan aja segitu gampangnya maafin hambanya, masak kita yang manusia doang masih mikir gengsi buat minta maaf. sekian post saya kali ini :))